Senin, 21 Februari 2011

pasca Pemilu Kada di Nunukan

oleh: Seno Aji Wijanarko

Beberapa hari berlalu sudah dari hajatan pemilu kada Nunukan 16 Februari 2011. Situasi semakin kondusif tercipta karena kerjasama yang baik antara masyarakat Nunukan dan pihak yang berwajib berangkat dari keinginan bersama mewujudkan ketentraman dan ketertiban di wilayah ini. Tulisan ini tidak akan mengulas mengenai kemenangan atau kekalahan salah satu calon. Bagi masyarakat siapa pun yang unggul sepertinya tidak menjadi masalah karena pada dasarnya untuk sejahtera diperlukan keteraturan dan kepastian hukum yang menjamin warga dapat bebas beraktifitas memenuhi nafkahnya.

Nunukan adalah sebuah kabupaten yang terletak di utara Kalimantan timur. Terbentuk sejak 1999 telah dipimpin 2 bupati sejak berdirinya. Sebagai gambaran dapat dilihat di peta ini mengenai batasan-batasan wilayahnya. Dari segi keamanan Nunukan cukup strategis mengingat di sebelah utara berbatasan langsung dengan Malaysia. Potensi ini seperti pisau bermata dua antara lain dari sisi perdagangan jika dikelola dengan baik akan menghasilkan keuntungan bagi kabupaten, namun di sisi lain nilai strategis ini jika tidak dijaga dan dikelola akan menjadi bumerang seperti pada kasus kriminalitas traficking/ perdagangan manusia yang berimplikasi sosial buruk. Traficking ini dalam jangka panjang melahirkan kasus kriminalitas lain seperti prostisusi dan masalah kesehatan semisal HIV/AIDS yang penanganannya cukup rumit di Nunukan mengingat sebagian besar kasus adalah pasien "transit", sehingga dalam pendataan akan cukup sulit ke depannya, bahkan menciptakan penyebaran baru di wilayah Indonesia lainnya. Kondisi ini diperparah dengan kebanyakan tingkat pengetahuan penderita akan penyakit ini yang sangat rendah. 

Masalah internal di Nunukan lainnya adalah pendidikan dan ekonomi. Penulis melihat minat menuntut ilmu di Nunukan agak sedikit dibawah rata-rata. Ini bukan data riil memang, namun hasil wawancara lepas dengan para guru dan orangtua murid. Sebuah kenyataan yang harus ditelusuri penyebabnya dan dicarikan solusi. Salah satu keunggulan Nunukan yang agak menonjol adalah semangat entrepreneurship/kewirausahaan warganya. Semangat ini harus dikelola dengan baik untuk menghasilkan bangsa yang maju (menurut H. Jusuf Kalla _entah dimana saya pernah dapatkan statement ini). Dalam masyarakat Nunukan semangat ini kurang sejalan dengan pendidikan, begitu anak mampu atau setidaknya tertarik berwirausaha ,sang anak tidak terlalu bersemangat bersekolah, entah karena melihat orangtuanya sebagai role model (yang kurang tepat) atau justru para orang tua ini yang tidak mendorong anaknya lebih maju bersekolah. Bisa dibayangkan jika entrepreneur-entrepreneur muda ini berpendidikan tinggi, kami yakin Nunukan akan jauh lebih maju dari bayangan kita saat ini, dan tentu serta merta akan membantu permasalahan perekonomian ke depan tanpa bergantung pada kebijakan pemerintah karena lapangan pekerjaan baru tersedia luas yang pada akhirnya mengurangi angka traficking dan kriminalitas.

Begitu banyak permasalahan di Nunukan yang sebenarnya bisa dientaskan dengan beberapa langkah-langkah kecil namun fokus. Sebuah pekerjaan rumah besar bagi pasangan pemenang bpk Basri dan ibu Asmah Gani dalam menata Nunukan lebih baik. Namun pekerjaan besar ini _insya Alloh_ akan ringan dan tepat sasaran jika tidak melupakan subjek dan objek pembangunan Nunukan yakni masyarakat Nunukan.

Bagi masyarakat Nunukan, mari bersama mendukung pemerintahan yang sah. menghilangkan segala hal yang mengganjal semasa pemilu lalu. Fokuslah pada pembangunan Nunukan demi kenyamanan hidup bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar